Kamis, 07 Juni 2012

mandailing itu pa termasuk batak........

Saya yakin banyak diantara kalangan orang kita mandailing yang masih bingung dan ragu apa dia termasuk batak atau tidak.......kalau saya ditanyak.......? lantas saya jawab, saya bukan keturunan orang batak...lain batak lain mandailing.....tinggal lagi orang batak suka kali mencaplok semua suku bagian dari sukunya...misalnya. batak karo, batak mandailing, batak jawa, dan sebagainya...pa perbah orang bilang...jawa batak, mandailing batak, karo batak..... ini salah satu unsur yang memang orang batak itulah yang mau menjajah semua suku dan mengatakan bahwa mereka adalah raja dari smua suku. semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita demi mengetahui sejarah dari suku mandailing dan batak. Disini penulis utarakan sejarah budaya mandailing.. Semoga bermanfaat.
SEJARAH MANDAILING
(Petikan dari Buku Cenderamata Lembaga Adat Mandailing Malaysia). Orang Mandailing diriwayatkan berasal dari Munda yaitu sebuah daerah di India Tengah. Mereka telah berpindah-pindah pada abad-ke 6, karena terpukul dengan serangan bangsa Arayan dari Irak yang meluaskan pengaruh mereka. Setelah melintasi Gunung Himalaya mereka menetap sebentar di Mandalay, yaitu ibu negara Burma purba. Besar kemungkinan nama Mandalay itu sendiri datangnya dari perkataan Mandailing yang mengikuti logat Burma.
Sekali lagi mereka terpaksa bepindah karena pergolakan suku kaum di Burma yang sering berperang. Pada waktu itu mereka melintasi Selat Malaka , yang pada masa itu bukan merupakan suatu lautan yang besar, sangat dimaklumi bahwa pada masa itu dibagian tertentu Semenanjung Tanah Melayu dan Sumatera hanya di pisahkan oleh selat kecil saja.
Kaum Munda telah berjaya menyeberangi laut kecil tersebut dan mendirikan sebuah kerajaan di Batang Pane, Portibi, diduga peristiwa ini terjadi di akhir abad ke – 6. Kerajaan Munda Holing di Portibi ini telah menjadi mashur dan meluaskan wilayah taklukannya hingga kesebahagian besar pantai Sumatera dan Tanah Melayu. Keadaan ini menimbulkan kemarahan kepada Maharaja Rajenderacola lalu beliau menyerang kerajaan Munda Holing dan negara pantai lainnyadi abad ke-9. Tenteara kerajaan Munda Holing yang di pimpin oleh Raja Odap-Odap telah ditewaskan oleh Rajenderacola dan berkuasa di seluruh daerah Batang Pane. Tunangannya Borudeakparujar telah melintasi Dolok Maela (sempena Himalaya yang didaki oleh nenek moyangnya) dengan menggenggam segumpal tanah di Portibi untuk menempah satu kerajaan baru (Menempah banua).
Kerajaan kedua di Sumatera di didirikan di Pidoli Dolok di kenali sebagai kerajaan Mandala Holing artinya kawasan orang-orang Keling. Pada masa itu mereka masih beragama Hindu memuja Dewa Siva. Di abad ke 13, Kerajaan Majapahit telah menyerang ke Lamuri, Padang Pariaman dan Mandailing. Sekali lagi kerajaan Mandala Holing ini telah di bumi hangus dan hancur. Penduduk yang tidak dapat di tawan telah lari kehutan dan bercampur-gaul dengan penduduk asli. Lalu terbentuklah Marga Pulungan artinya yang di kutip-kutip. Di abad ke-14 dan ke 15, Marga Pulungan telah mendirikan tiga buah Bagas Godang di atas tiga puncak Bukit namun kerajaan tersebut bukan lagi sebuah kerajaan yang besar, hanya merupakan kerajaan kampung.
Di pertengah abad ke-14, terdapat legenda tiga anak Yang Dipertuan Pagar Ruyung yang bernama Betara Sinomba, Putri Langgoni dan yang bungsunya Betara Gorga Pinanyungan yang mendirikan dua buah kerajaan baru.Betara Sinomba telah di usir oleh Yang Dipertuan dari Pagar Ruyung karena kesalahan bermula dengan adiknya Putri Langgoni. Kedua beradik tersebut berserta pengikutnya telah merantau dan mendirikan kerajaan di Kota Pinang. Yang di Pertuan Kota Pinang inilah yang menurunkan raja-raja ke Kota Raja, Bilah, Kampung Raja dan Jambi.
Adiknya Betara Gorga Pinanyungan di dapati bersalah belaku adil dengan sepupu sebelah ibunya yaitu Putri Rumandang Bulan. Oleh kerana tidak ada lagi pewaris takhta makanya putri tersebut ditunangkan dengan Raja Gayo.
Sewaktu Putri Rumandang Bulan di bawa pergi ke Gayo beliau telah membawa satu tandan pinang masak lalu ditanamnya sebiji pinang tersebut pada setiap kali rombongan tersebut behenti hinggalah sampai di tebing sebatang sungai. Di tebing sungei itu baginda telah melahirkan seorang anak laki-laki yang gagah dan perkasa. Ketika rombongan tersebut ingin meneruskan perjalanannya ke Gayo maka datanglah petir dan guntur yang amat dasyat hingga kemah mereka tidak dapat di buka. Begitulah keadaannya sehingga tujuh kali percobaan. Akhirnya seorang Datu telah memberitahu bahawa anak tersebut hendaklah ditinggalkan di atas batu di bawah pohon sena tempat ia dilahirkan kerana putera tersebut akan menjadi seorang raja yang besar di situ.
Putri Rumandang Bulan enggan puteranya ditinggalkan karena dia ingin mati bersama anaknya, apabila Raja Gayo kelak mendapati bahwa dia bukan lagi perawan. Di dalam keadaan tersebut tepancarlah pelangi maka menitilah tujuh orang bunian di ikuti oleh Dewa Mangala Bulan dari Kayangan. Puteri tersebut di simpan kedalam sungai berdekatan lalu bermandikan dengan bunga-bunga sena yang sedang berkembang. Apabila keluar dari sungai tersebut di dapati perut-perut yang menandakan baginda telah melahirkan tidak lagi kelihatan. Maka nama sungai tersebut di kenali sebagai “Aek Batang Gadis” artinya, air sungai yang memulihkan gadis/perawan.
Anak yang ditinggalkan di bawah pohon sena tersebut telah di temui oleh rombongan Sultan Pulungan yang sedang memburu, lalu dipunggutnya. Anak yang dibesarkan di dalam kandang di bawah rumah tersebut akhirnya telah berhasil melarikan diri dan mendirikan sebuah kerajaan dan kemudiannya mengalahkan Sultan Pulungan. Anak tersebut yang di kenali sebagai Sibaroar yaitu kandang di bawah rumah akhirnya menjadi raja besar di Penyabungan. Oleh karena raja di Penyabungan yang tersembunyi diketahui orang akan ibunya maka dipanggilah kerajaannya sebagai kerajaan “MANDE NAN HILANG”, pendeknya Mandailing atau pun Mandehilang. Beliau juga adalah pengasas/penegak Marga Nasution., artinya orang sakti.
Ketika cerita kebesaran Sibaroar yang di gelar Sutan Diaru tersebar jauh ke Pagar Ruyung maka Yang Dipertuan Pagar Ruyung pun terkenang akan Putri Rumandang Bulan yang hamil di bawa ke Gayo. Baginda dan pengiringnya pun berangkatlah mengikuti pohon-pohon pinang yang telah di tanam oleh bekas kekasihnya itu hingga sampailah di tepi sungei yang di namakan “Aek Batang Gadis” lalu di bawa mengadap kepada Sutan Diaru di penyabungan.
Setelah panjang lebar bercerita lalu pengasuh yang bernama Sisauwa telah menunjukkan kain sutera kuning pinang masak yang membalut Sutan Diaru sewaktu baginda dijumpai di bawah pohon sena di Aik Batang Gadis berserta aguk yang dikalungkan oleh ibunya Putri Rumandang Bulan. Maka ketahuanlah akan Yang Di Pertuan Pagar Ruyung, bahwa Raja Sutan Penyabungan tersebut adalah anaknya. Seluruh isi negeri bersukaria dan Sutan Diaru pun di tabalkan secara rasmi sebagai Raja Penyabungan. Pada masa yang sama juga utusan dari Kota Pinang telah datang ke Penyabungan untuk mengundang Yang Dipertuan Pagar Ruyung kesana untuk bertemu kekandanya yang telah lama tidak berjumpa. Lalu kata Yang Dipertuan, “Beta tetap akan mengunjungi kekanda beta di Kota Pinang.” Maka itu pada hari ini Kota Pinang di kenali sebagai Tanah Abang, dan Penyabungan di kenali sebagai Tanah Adik, sempena peristiwa Betara Sinomba mengundang adiknya Betara Gorga Pinanyungan di Penyabungan supaya baginda datang ke Kota Pinang walaupun adiknya mempunyai kerajaan yang lebih besar di Pagar Ruyung.
Kerajaan Sibaroar @ Sutan Diaru di Penuyabungan akhirnya bekembang luas menguasai seluruh Mandailing Godang yang sangat subur tanahnya.
Diabad ke-19 yaitu sekitar 1916, Tentera Paderi di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol telah mengutuskan Raja Gadumbang Porang atau lebih di kenali sebagai Tuanku Mandailing untuk mengislamkan Tanah Mandailing. Tentera Paderi telah masuk ke Mandailing melalui Muara Sipongi dan menakluki Penyambungan pada awal 1816. Kemudiannya Belanda pula memasuki Mandailing sekitar 1835, ini telah mengakibatkan banyak dari raja-raja Mandailing yang menentang dan terpaksa mundur dan menyeberangi Selat Melaka dan terus menetap di Tanah Melayu.
Orang-orang Mandailing bekas panglima tentera paderi telah memainkan peranan penting di dalam perjalanan sejarah di Tanah Melayu iaitu Tanah Pelarian. Nama seperti Tuanku Tambusai, Raja Asal, Raja Laut dan Sutan Naposo tercatat di dalam sejarah pergolakan perang saudara di Pahang dan Selangor.
Perpindahan orang Mandailing bermula sejak lama, diantaranya adalah disebabkan perselisihan faham keluarga, menjae atau merajuk, kalah perang atau pelarian atau buruan kerana berbagai kesalahan adat atau hukum. Kejatuhan Penyabungan ketangan Tentera Paderi 1816 dan gerakan mengislamkan Tanah Mandailing berikutnya. Ada diantaranya di hantar ke Semenanjung. Namun perpindahan yang paling ketara bermula sejak beramai-ramai sebagai budak/abdi dan ada di antaranya melarikan diri bersama keluarga mereka untuk mencari tempat tinggal yang lebih aman.
Serangan Raja Gadumbang Porang atau Tuanku Mandailing dengan tentera paderi tidaklah begitu menekan tetapi apabila Tuanku Lelo bertubi-tubi menyerang Penyabungan dan memburu yang Dipertuan Huta Siantar bersama pengikutnya; pembunuhan beramai-ramai telah memaksa sebahagian besar penduduk Mandailing melarikan diri ke Tanah Melayu, sekitar tahun 1816 – 1832. Ada pula di antara raja-raja Mandailing yang mengikut tentera Paderi seperti Patuan Maga, Baginda Sidursat dan lain-lainnya telah menentang Tuanku Lelo. Di bawah pimpinan Tuanku Mandailing beberapa orang panglima perang paderi akhirnya menyerang Kubu Tuanku Lelo di Padang Sidempuan dan menewaskannya. Salah seorang anak raja Mandailing bernama Jahurlang yang bergelar Tuanku Bosi yaitu anak kepada Patuan Maga telah menyertai Tuanku Imam Bonjol sebelum jatuhnya benteng Padang Sidempuan. Beliau diamanahkan oleh Tuanku Imam Bonjol untuk menjaga Bentang Bonjol pada tahun 1837 – sewaktu beliau berunding dengan Belanda.
Jahurlang atau Tuanku Bosi diberikan pedang Al-malik kepunyaan Tuanku Rao yang terkurban di Air Bagis sebagai tanda mengambil alih pimpinan di Bonjol. Malang sekali Bentang Bonjol tidak dapat dipertahankan kerana kekuatan tentera Belanda, akhirnya Tuanku Bosi dengan pengikutnya tepaksa mundur ke Benteng Dalu Dalu.
Melihat pedang Al-Malik di tangan Tuanku Bosi, maka Tuanku Tambusai telah merencanakan pengunduran beliau bersama pengikutnya dan Benteng Dalu Dalu diserahkan kepada Tuanku Bosi. Tuanku Tambusai dengan diiringi oleh Tuanku Raja Asal, Abdullah Zawawi (anak kepada Tuanku Bosi) yang kemudiannya di kenali sebagai Raja Laut berundur bersama pengikut mereka ke Tanah Melayu. Benteng Dalu-Dalu jatuh ketangan Belanda pada 1838. Tuanku Bosi turut terkurban setelah mendapat luka-luka parah di dalam pertempuran tersebut.
Tuanku Tambusai, Raja Asal dan Raja Laut mendarat di Melaka dan pergi ke Lukut mencari tempat tinggal. Tidak lama kemudian Raja Laut diperintahkan kembali ke Sumatera untuk mencari saki baki tentera paderi bagi mengatur serangan balas terhadap Belanda. Raja Asal meninggalkan Lukut kerana terdapat sedikit kekecuhan di sana, beliau pergi ke Kelang membuka Lombong Bijih Timah sekitar tahun 1843. Tuanku Tambusai mencari tempat tinggal yang terpencil di Negeri Sembilan dan menetap di sana. Raja laut berulang alik antara Sumatera dan Tanah Melayu sambil menyerang kapal-kapal dagang Belanda, Inggeris, Cina dan India yang melintasi Selat melaka. Maka itu beliau di sebut Raja Laut.
Sekitar tahun 1850, Raja Asal telah meinggalkan Kelang dan berjijrah ke Pahang bersama-sama pengikutnya. Di Pahang Raja Asal telah melibatkan diri di dalam perusahaan melombong bijih timah dan berjual beli bijih timah. Raja Asal telah dapat menembusi istana Bendahara Tun Ali dan bersahabat baik dengan keluarga pembesar di Pahang. Beliau bersahabat baik dengan Tun Mutahir anak Tun Ali. Tun Ali mangkat pada tahun 1857. Raja Asal telah berkahwin dengan Wan Putih atau dalam bahasa Mandailing di panggil Siputeh.
Perang saudara di Pahang belaku pada tahun 1857 – 1863, Raja Asal terlibat di dalam perang tersebut kerana berkahwin dengan keluarga Tun Mutahir yang menjadi Bendahara Pahang yang baru. Perang saudara tersebut di menangi oleh Wan Ahmad iaitu adik kepada Tun Mutahir. Sewaktu luka parah Tun Mutahir telah berundur bersama anak-anaknya Wa Da dan Wan Aman serta Raja Asal kesempadan Negeri Selangor. Wan Putih telah di jemput oleh hamba Raja Asal bernama ‘Sipuntung’, lalu di bawa ke Selangor. Di Selangor Raja Asal kembali menjalankan usaha membeli dan menjual bijih timah. Dana Paderi yang diamanahkan kepadanya dilaburkan sekali lagi untuk membiayai saki-baki tentera Paderi yang menjadi pengikutnya. Oleh itu beliau sentiasa berhubung dengan Raja Laut yang diutuskan untuk mengumpulkan saki-baki tentera Paderi di Sumatera. Tuanku Tambusai yang sudah uzur tidak lagi memainkan peranan penting untuk memulihkan semula kekuatan Paderi di Sumatera.
Apabila Tuanku Raja Asal mengambil keputusan untuk menyokong Raja Mahadi di dalam Perang Kelang untuk menentang Raja Abdullah (dalam tahun 1866) maka beliau telah menghubungi Raja Laut untuk mendapat bantuan bekas tentera Paderi di dalam peperangan tersebut. Sewaktu Kelang jatuh dan kemudiannya Kuala Lumpur turut jatuh kerangan orang-orang Mandailing, Raja Asal telah memerintahkan hambanya Sipuntung untuk membunuh Dato’ Bandar Yassih yang berketurunan Bugis kerana banyak menindas dan menyeksa orang-oranag Mandailing.
Campurtangan Tengku Kudin sebagai wakil Sultan Abdul Samad yang memerintah Selangor mulai 26hb. June, 1868, telah mengubahkan suasana politik di Selangor. Tengku Kudin mendapat bantuan dan sokongan dari nggeris. Walaupun pada mulanya Raja Asal, Sutan Na Poso dan kapitan Yap Ah Loy bersahabat baik tetapi pada tahun 1871 mereka berselisih faham dengan Yap Ah Loy atas urusan perniagaan bijih timah.
Pada bulan Mei 1872, Raja Asal bersama Raja Laut telah membawa angkatan perang mereka untuk menyerang Kuala Lumpur. Mereka telah berkubu di Petaling Batu, iaitu di Jalan Cheras sekarang, bersama lebih kurang 2,000 orang bekas tentera Paderi dari Sumatera. Satu pertempuran telah berlaku diantara pasukan Raja Asal/Raja Laut dengan pasukan Kapitan Yap ah Loy yang di bantu oleh Kapten Van Hagen dan Kapten Cavalier yang akhirnya mengalami kekalahan teruk di mana seramai 730 tentera mereka telah terkurban. Kejayaan Raja Asal dan Raja Laut merebut Kuala Lumpur dari Kapitan Yap Ah Loy dan sekutunya telah mendesak Tengku Kudin meminta bantuan tentera dari Pahang dan Pulau Pinang. Pada pertengahan tahun 1872 Pahang telah bersubahat dengan Tengku Kudin untuk mengalahkan Raja Asal yang di sokong oleh orang-orang Mandailing, Rawa (Rao), Batubara dan orang Minangkabau yang merupakan saki-baki tentera Paderi, Raja Asal tersebut bergelar Tuanku Raja Asal – bukanlah bererti beliau itu Raja yang memerintah tanah Mandailing, gelaran Tuanku itu adalah gelaran Panglima Tetera Paderi. Raja di Tanah Mandailing dipanggil Baginda, bukannya Tuanku.
Pada akhir 1872, tentera Pahang telah menyerang kubu Raja Asal di Ulu Kelang. Tentera Pahang yang di pimpin oleh Imam Perang Raja Rosu (Tok Gajah) telah ditewaskan oleh tentera Raja Asal yang di pimpin oleh Panglima dari Mandailing bernama Jabarumun, yang berkubu di Ulu Kelang. Isteri Raja Asal yang benama Wan Putih (Siputih), bersama orang-orang Telu gigih pula mempertahankan satu lagi kubu Raja Asal yang kini tempatnya dikenali sebagai Siputeh, sempena nama beliau yang dikagumi oleh orang-orang Mandailing.
Pada bulan Mac, 1873, sekali lagi Raja Rosu bersama tentera dari Pahang menyerang Ulu Kelang dengan kelengkapan yang lebih hebat, oleh kerana bantuan yang dinantikan dari Raja Laut tidak dapat mendarat di Kelang maka mereka telah mendarat di Teluk Mak Intan, maka kubu Raja Asal pun jatuhlan ketangan orang Pahang. Raja Laut bersama lebih kurang 1,000 orang Batak yang baru di Islamkan telah mendarat di satu kawasan yang kini di kenali sebagai Batak Rabit kerana telinga dan hidung mereka menggunakan subang yang besar hingga terjuntai lubang telinga dan hidung mereka.
Raja Laut telah melintasi sebatang sungai yang mengalir di tengah-tengah lalu di panggil mereka Aik Batang Padang ataupun di kenali sebagai Sungei Batang Padang, sedangkan batang dalam bahasa Mandailing itu adalah sungei. Didalam perjalanan mereka ke Ulu Selangor, mereka telah menerima berita kekalahan Raja Asal di Bukit Nenas lalu mereka bekemah di Ulu Bernam/Slim menanti Raja Asal yang sedang menuju ke Negeri Perak. Sebelum bertemu dengan Raja Asal di Slim/Ulu Bernam maka satu persetujuan telah diadakan supaya Jabarumun/Raja Barumun di hantar mendapatkan Sutan Na poso (Sutan Puasa) yang bekubu di Ulu Langat bagi mengatur satu serangan balas ke atas Tengku Kudin dan Raja Bosu. Berikutnya Sutan N Poso tidak begitu yakin keraja Raja Asal tidak menyertai pasukan perang yang hanya di pimpin oleh Jabarumun/Raja Barumun. Pasukan perang tersebut telah pulang tetapi di tengah jalan mereka sempat juga menyerang orang-orang Cina di Pudu dan juga Ulu Kelang. Kedai mereka di bakar dan pembunuhan pun berlaku di kedua-dua kawasan tersebut.
Raja Laut dan pengikutnya tidak mengikut Raja Asal ke Changkat Piatu, mereka telah berkampung di Air Kuning dan Banir di negeri Perak. Raja Laut meninggalkan anaknya yang sulung benama Basir Nasution atau pun lebih di kenali sebagai Syeh Basir guru agama di Air Kuning. Raja Laut telah kembali kepada cara hidup lamanya berulang alik di Selat Melaka sehinggalah beliau terkorban di dalam salah satu perempuran laut dengan angkatan perang Belanda di Labuahan Bilik. Anaknya Syeh Basir Nasution telah kembali ke Sumatera untuk mengumpulkan semula kaum keluarganya tetapi beliau tidak lagi kembali menetap di Air Kuning. Anaknya yang tua benama Ja Akob atau di kenali sebagai Jakub tinggal di Banir dan Air Kuning.
Raja Asal telah di terima mengadap Raja Idris iaitu putera Mahrum Teja yang berkuasa di kawasan Teja, lalu diberikan satu kawasan melombong yang luas di Changkat Piatu. Raja Asal juga telah diberikan kuasa mengutip cukai bijih timah di muara pertemuan Sungai Pinji dan Sungai Kinta. Sebuah Pengkalan mengutip cukai yang teguh telah di bina oleh Raja Asal. Oleh kerana ia sebuah pengkalan yang teguh akhirnya mengikut “telor” orang Perak lalu disebut Pengkalan Pegoh. Raja Asal juga telah membina sebuah perkampungan orang-orang Mandailing di Changkat Piatu, lalu berkumpullah sebahagian besar orang Mandailing di Changkat Piatu. Orang-orang Rawa pula di tempatkan di Gopeng di bawah pimpinan Panglima Jabarumun atau lebih di kenali sebagai Imam Perang Jabarumun. Isteri Raja Asal yang mengikutinya setelah tinggal di Bukit Nenas di tawan oleh tentera Pahang telah berjalan kaki mencari suaminya hingga sampai kesuatu tempat berhampiran Pusing, di sana beliau bersama pengikutnya telah berkampung sementara menanti utusan Raja Asal menjemput mereka . Kampung tersebut sehingga hari ini di kenali sebagai Siputeh. Itulah sebabnya terdapat dua tempat yang dinamakan Siputeh, masing-masing di Selangor dan di Perak.
Adalah diberitakan bahawa dalam tahun 1874, apabila perjanjian Pangkor termeteri maka banyaklah pembesa-pembesar Negeri Perak yang tidak puashati. Memandangkan Raja Asal ini seorang yang gagah berani dan banyak pengalamannya di dalam peperangan maka datanglah beberapa orang di antara mereka meminta campurtangan beliau (Raja Asal) untuk mengusir Inggeris dari negeri Perak. Raja Asal menolak permintaan mereka untuk campurtangan dalam pergolakan di Perak kerana beliau telah uzur dan letih untuk berperang sepanjang usia remaja dan dewasanya. Paktan untuk membunuh J.W.W Birch tidaklah disertainya tetapi Raja Asal telah meminjamkan hambanya Sipuntung yang sangat dipercayai sebagai tanda penyertaannya untuk membersihkan bumi ini dari campurtangan orang-orang kafir yang ditentangnya sejak beliau memeluk agama Islam.
Raja Asal tidak pernah menjadi Penghulu di Mukim Belanja, Penghulu Belanja yang pertama adalah Raja Bilah, iaitu anak saudara kepada Raja Asal. Sewaktu J.W.W Birch di bunuh pada tahun 1875 Mukim Belanja belum lagi diujudkan. Sila lihat perlantikan Raja Bilah sebagai penghulu Belanja yang pertama. Semasa J.W.W . Birch di bunuh Raja Asal sudah mula gering dan tidak mampu lagi mengendalikan urusan melombong ataupun mengutip cukai bagi pihak Raja Idris (Sultan Perak). Akibatnya beliau terhutang $3,000.00 kepada pihak yang berkuasa.
Sepanjang keadaannya gering itu Raja Bilahlah yang menguruskan semua urusan Raja Asal. Akhirnya Raja Bilah telah meminta Raja Asal menyerahkan kuasa sepenuhnya kepadanya supaya dapat beliau membayar semua hutang tersebut. Setelah enam bulan kuasa diserahkan kepada Raja Bilah barulah segala hutang piutang tersebut dapat diselesaikan.
Raja Asal dalam usia yang agak lanjut dan kesan dari kekalahan serta kegagalannya tidak lagi merupakan seorang yang aktif di dalam urusan maka itu semua urusan dikendalikan oleh Raja Bilah. Tuanku Raja Asal telah meninggal dunia pada 1878 dan di semadikan di Changkat Piatu di antara pertemuan Sungai Pinji dengan Sungei Kinta. Sehingga hari ini makam beliau masih tertegak megah di atas tanah perkuburn Changkat Piatu.
ASAL BATAK


Keturunan keenam dari Boru Deakparujar dan Raja Odap-Odap, salah satu darinya bernama Datu Dandana Debata. Dia adalah seorang yang banyak saktinya dan menjadi Datu/Pawang di istana raja pada masa itu. Anaknya adalah keturunan ketujuh dari Boru Deakparujar bernama RAJA BATAK. Beliau juga seperti ayahnya sangat handal dan tinggi ilmu batinnya.

Oleh kerana masyarakat Mandala Holing berasal dari India yang mengamalkan sistem kasta maka itu keturunan raja adalah dilarang bercampur darahnya dengan darah hamba. Pantangan ini sangat keras pada masa itu.

Ditakdirkan oleh Dewata Raya, ketua bagi segala hatoban iaitu Datu Ompung Dolom yang duduk di Sopo Godang tetapi tidak boleh bersuara kecuali menerima kerja, mempunyai seorang puteri yang sangat jelita.


Walaupun telah ditegah tetapi Raja Batak tetap dengan pendiriannya untuk menggauli anak Datu Ompung Dolom tersebut, hinggakan mengandung. Apabila berita tersebut diketahui oleh Raja maka perintah menangkap Raja Batak pun dikeluarkan. Namaun begitu tidak ada seorang pun yang dapat menangkap Raja Batak yang sakti itu, malah ramailah panglima yang terkorban di dalam usaha mereka untuk menangkap Raja Batak tersebut.

Setelah habislah ikhtiar untuk menangkap Raja Batak maka Datu Dandana Debata pun dipanggil raja untuk mencuci arang di muka. Apabila raja bersungguh-sungguh meminta supaya Raja Batak dibuang maka sembah Datu Dandana Debata kepada Baginda:

“Ampun tuanku beribu-ribu ampun, sembah patik mohon diampun, akan Raja Batak itu tidak akan ada sesiapapun yang boleh membunuhnya. Telah patik turunkan segala ilmu dan muslihat peperangan kepadanya. Lagipun tidak boleh kita menitiskan darah raja di tano handur, tano malambut, tano lulambu jati, tano padang bakkil Mandailing, tano si ogung-ogung. Sian i ma dalan tu ginjang, partuatan ni omputa, Debata na tolu suhut, na tolu sulu, na opat harajaon, tu banua tonga on……”


Raja pun terdiam, lalu berjanji tidak akan membunuh Raja Batak atau menitiskan darahnya. Setelah menerima pengakuan bahawa anaknya tidak akan dibunuh atau dicederakan maka Datu Dandana Debata pun menyuruh orang membuat jala tiga warna iaitu warna putih, merah dan hitam yang menjadi warna adat dan keramat sehingga hari ini. Apabila jala tiga warna itu siap Datu Dandana Debata pun naik ke atas bumbung rumah anaknya lalu diminta orang memanggil Raja Batak keluar bermain senjata di halaman rumah. Begitu Raja Batak keluar ke halaman rumah ayahnya pun menebarkan jala tiga warna lalu terperangkaplah Raja Batak dan gugurlah segala kesaktiannya.

Sejak itulah maka semua Bagas Godang/ Istana Raja di Mandailing dilentik naik hujung atap rumahnya, agar tidak ada orang yang boleh menebarkan jala dari atas bumbungnya.


SUMPAHAN KE ATAS RAJA BATAK


Apabila Raja Batak dihadapkan di dalam sidang adat maka ia telah dihukum buang daerah bersama seluruh keturunan Datu Ompung Dolom. Pada hari tersebut lalu disebutlah:

“Hee….kamu Siraja Batak nyah/ pergilah kamu dari Tanah Mandailing ini sebagai orang yang hina, orang yang tidak tahu adat, orang yang degil/bendal dan orang yang kasar serta rendah martabatnya…..Kamu diusir ke sebuah pulau yang terletak di atas gunung yang dikelilingi oleh air di tanah gersang yang tiada tumbuh-tumbuhan yang subur yang terpencil dari penglihatan manusia dan binatang….Barang ada keturunanmu hendaklah ia memulakan namanya dengan panggilan Si…..sebagai orang yang hina dari martabat yang rendah…..Tidak boleh di antara kamu memakai perhiasan dari logam kecuali daripada manik tandanya kamu dari keturunan orang yang terbuang….Tidak boleh kamu meninggalkan pulau tersebut selama tujuh keturunan kamu, jika ada yang kemudiannya mendirikan kampung di tanah besar nanti, hendaklah dikelilingi oleh rumpun bambu supaya jelas bahawa kamu adalah dari keturunan yang hina….”


Begitulah kira-kiranya sumpahan ke atas Siraja Batak dan keturunannya selama tujuh generasi. Mereka telah dipisahkan dari pandangan manusia dan binatang, selama tujuh keturunan kerana kesalahan menentang adat dan raja. Oleh kerana Siraja Batak dibuang bersama seluruh anggota keluarga Datu Ompung Dolom yang merupakan ketua segala hamba maka itu kita dapati dari segi fizikal terdapat perbedaan yang sangat ketara antara Mandailing dan Batak.


Orang-orang Batak biasanya pendek-pendek, rambut kerinting dan kepalanya benjol ke belakang.

Orang Mandailing asli agak tinggi dan tegap, rambutnya ikal mayang, kulit putih kemerah-merahan atau putih kuning.

Walaupun asal usul orang Batak itu dari Tanah Mandailing tapi kedudukan mereka sebenarnya adalah keturunan Datu Ompung Dolom yang merupakan kasta rendah yang menjadi hamba di Mandala Holing iaitu Pidoli kecuali Siraja Batak itu sahajalah elemen Mandailing yang asli.

Oleh yang demikian jelaslah Mandailing itu bukanlah BATAK walaupun BATAK itu asalnya dari Tanah Mandailing.

Siraja Batak itu keturunan ketujuh kepada Boru Deakparujar lalu dibuang dan disumpah untuk tujuh keturunan maka itu orang Batak sentiasa berpegang kepada angka tujuh sebagai angka sakti dan keramat sedangkan orang Mandailing menganggap angka sembilan sebagai angka raja.

Rabu, 09 Februari 2011

Ayah......

Masih terbayang dibenakku perkataan y slalu keluar dari mulutnya " Wahai anakku jangan tinggalkan sholatmu, cari keluarga yang lain jika di suatu saat kamu jauh dari kami, tebarkan keramahan & kejujuran, jangan pernah mengeluh, dan jangan pernah menolak imbalan sekecil apapun yang diberikan orang lain ketika kamu bekerja dengan dia.




Jika orang bertanya ? Siapa ayahmu itu, lantas saya jawab. Dia  itu Motivator terbaik dalam hidupku, tak pernah mengeluh, tak pernah bilang capek dikala aQ minta sesuatu, tak pernah meminta imbalan apapun, tak pernah menyerah dengan karyanya walaupun kadang kala karya itu tak bisa di wujudkan........... Ityulah Ayahku...........Walaupun di umurnya yang masuk ke 56 tahun dia tetap  semangat, penuh dengan senyum dan tawa.....yang diselimuti dengan sebuah harapan dan cita-cita .....................................
Ayah...maafkan anakmu ini jika belum bisa melaksanakan apa yang kalian harapkan dari anakmu ini.Senyum dan tawamulah yang menjadi penyemangat untuk anakmu ini di kejauhan. Nasehat dan motivasimulah yang menjadi jembatan menuju harapan ku kedepan... semoga saja aq bisa membentuk kumpulan-kumpulan keluarga As-Sua.
Terima kasih yang terdalam untuk bang dan kakak2 2
1. Muhammad Dita Sua Lubis
2. Siti asyaroh Sua Lubis
3. Siti Aisyah Sua Lubis
4. siti Gabena Sua Lubis
Doa dan dukungan kalian sangat aq harapkan menuju pembentukan keluarga yang besar. Maafkan adek mu ini di umur yang ke 24 tahun belum bisa membantu kalian, tapi aq janji akan memberikan yang terbaik untuk keluarga kita.......

Sabtu, 05 Februari 2011

Surat Cinta Dari Sang Kekasih

Assalamu'alaikum…apa kabar buat calon suamiku. Semoga Allah sentiasa
merahmati dan memberkati dirimu yang tidak pernah kutemui, namun doaku tidak
pernah putus mengiringi setiap langkahmu demi meraih keridhaanNya

Rasulullah SAW pernah bersabda: "Seindah perhiasan dunia adalah wanita yang
solehah,"

Alhamdulillah, itulah anjuran Islam melalui Rasulullah SAW yang kita cintai.
Pilihlah wanita yang mampu menyejukkan pandanganmu dan juga rumah tangga
muslim yang bakal dibina saat menikah nanti.

Wahai calon suamiku,

"Dinikahi seorang wanita karena empat perkara, karena hartanya,
keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah agamannya, maka
beruntunglah kedua tanganmu".

Itulah sebuah pijakan utama buatmu memilih calon isteri. Sebuah pijakan
utama itu telah menjadi hafalanku sejak aku beranjak dewasa (baca; baligh).

Wahai calon suamiku,

Jika harta yang engkau idamkan, maka ketahuilah diriku bukanlah orang yang
berada. Tiada harta yang dapat kupersembahkan dalam ijab-kabul kita nanti.
Tiada harta sebagai jaminan bahwa engkau akan menikmati sedikit kesenangan
apabila ijab-kabul telah dilafazkan.

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berfikir". (QS Ar Ruum: 21)

Jika keturunan yang engkau dambakan, ketahuilah bahwa aku hanyalah manusia
biasa dari keluarga yang biasa pula. Namun apa yang pasti. Aku adalah
keturunan yang mulia, ayahanda adalah Nabi Adam as dan bunda Siti Hawa as,
sama seperti mu.

"…Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya. Jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang
yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi
pertolongan), Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari
Allah sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin
bertawakkal. (QS. Ali Imran: 159-160)

Kecantikan, itulah pandangan pertama setiap insan. Malah aku meyakini bahwa
engkau juga tidak terlepas seperti manusia yang lainnya. Ketahuilah wahai
calon suamiku, jika kecantikan itu yang engkau inginkan dari diriku, maka
engkau telah salah langkah.

Tiada kecantikan yang terlihat orang lain yang dapat kupertontonkan padamu.
Telah aku hijabkan (baca; jilbab) kecantikan diriku ini dengan amalan
ketaatan kepada tuntutan agama yang kucintai. Engkau hanya akan sia-sia jika
hanya menginginkan kecantikan lahiriah semata.

Dan aku tidak dapat menjanjikan, bahwa aku mampu membahagiakan rumahtangga
kita nantinya, karena aku memerlukan engkau untuk bersamaku untuk menegakkan
dakwah islam ini, dan aku merelakan diri ini menjadi penolongmu untuk
membangunkan sebuah markaz dakwah dan tarbiyah islamiyah ke arah jihad
hambaNya kepada Penciptanya yang agung, Allahu Rabbi.

Mencari ilmu agama secara bersama, marilah kita jadikan pernikahan ini
sebagai risalah demi meneruskan perjuangan Islam. Aku masih kekurangan ilmu
agama, tetapi berbekal ilmu agama yang ada ini, aku ingin menjadi isteri
yang sentiasa mendapat keridhaan dari Allah dan suamiku.

Hal itu tak lain untuk memudahkan aku membentuk rumah tangga muslim antara
aku, engkau dan anak-anak kita nantinya untuk dibina dan diberikan
pendidikan dengan ketaatan kepada Allah SWT. Aku pun hanya akan bercita-cita
untuk bisa bergelar pendamping solehah bagi sang suami, seperti yang
dijanjikan Rasulullah SAW.

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan
kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan
dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya
kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu". (QS An Nisa: 1)

Calon Suamiku yang dirahmati Allah

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah
telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain
(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari
harta mereka". (QS. An Nisaa: 34.)

Aku yakin bahawa engkau adalah pemimpin untuk diriku dan anak-anakku sebagai
pewaris dakwah Islam. Maka, jadikanlah pernikahan ini nantinya sebagai asas
pembangunan iman, bukannya untuk memuaskan bisikan syaitan yang menjadikan
ikatan pernikahan sebagai hawa nafsu semata.

Semoga diriku dan dirimu sentiasa didampingi rahmat dan keridhaanNya.
Lakukanlah tanggungjawabmu itu dengan nilai kesabaran, dan ketabahan. Semoga
kita akan menjadi salah satu daripada jamaah menuju ke syurga, insya Allah.

Ketahuilah wahai calon suamiku, bahwa aku tidak pernah mendambakan mas
khawin yang hanya akan menyebabkan hatiku buta dalam menilai arti kita
dipertemukan Allah atas dasar agama.

Cukuplah seandainya, maharku adalah sebuah qalam mulia, Al-Quran, karena aku
meyakini qalam itu mampu memimpin rumahtangga kita untuk meraih keridhaanNya
bukan kekayaan dunia yang bersifat hanya sementara.

Bantulah aku dalam memperjuangkan dakwah Allah ini melalui pernikahan,
karena ia adalah tempat untuk aku menyempurnakan separuh daripada agamaku,
insyaAllah. Akhlakmu yang terdidik indah oleh ibu bapa dan orang
sekelilingmu, itulah yang aku harapkan daripada harta duniawi yang ingin kau
sediakan untukku.

Kutitipkan sebagian dari pengetahuanku melalui buku "Jalan Dakwah" karya
Syaikh Mustafa Masyhur, yang tidak lagi berwujud keborosan dan kebakhilan
karena semuanya berada di dalam sikap qana'ah (berpuas hati dengan apa yang
ada), ridha dan yakin.

Wahai calon suamiku,

Lihatlah rumahtangga Rasulullah SAW, terkadang sebulan pernah dapurnya tidak
berasap karena tidak ada bahan makanan yang dapat dimasak. Namun, walau
begitu susahnya, rumahtangga Rasulullah SAW tetap menjadi rumahtangga yang
paling bahagia, yang tidak ada bandingnya hingga hari ini.

Terlalu panjang rasanya aku mencoretkan surat ini. Cukup dahulu aku buat
surat ini, andai diizinkan aku akan kembali menitipkankan lagi kiriman
bertintakan hati ini. Akhirnya, saya mohon maaf, biarlah rindu ini
ditumpahkan dalam tinta daripada jemu tatkala kita disatukan.

Wassalam

Lowongan masa depan

*LOWONGAN*
Sebuah lowongan istimewa telah dipersiapkan sebelum alam ini diciptakan.
Lowongan ini terbuka bagi semua orang tanpa pengecualian, tanpa melihat
pengalaman kerja, tanpa ijazah, tanpa koneksi. Lowongan ini terbuka bagi
semua pengangguran maupun yang sedang bekerja dengan latar belakang apapun,
baik direktur, gubernur, tukang becak, perampok, koruptor, pembunuh,
pendeta, kyai, para dermawan, dll. Setiap pelamar dijamin pasti diterima di
salah satu posisi yang disediakan, bahkan yang tidak melamar sekalipun pasti
diterima !

LOWONGAN DISEDIAKAN UNTUK 2 POSISI :
A. Penghuni Syurga
B. Penghuni Neraka

UNTUK POSISI A DISEDIAKAN FASILITAS DAN KOMPENSASI SBB :

Sebelum kandidat diberi fasilitas final berupa Syurga yang kekal abadi,
kandidat dijamin akan memperoleh training outdoor dan indoor, berupa :
1. Nikmat kubur.
2. Jaminan perlindungan di Padang Mahsyar.
3. Keselamatan meniti Sirath-al mustaqim.

Syurga memiliki berbagai kenikmatan yang tidak dapat dibandingkan dengan
kenikmatan dunia. Rasulullah bersabda, *"Demi Allah, dunia ini dibanding
akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut; air yang tersisa
di jarinya ketika diangkat itulah nilai dunia" *(HR Muslim). Nikmat yang
lebih indah dari syurga adalah 'merasakan' ridha Allah dan kesempatan
merasakan 'wajah' Allah, inilah puncak segala kenikmatan, inilah kenikmatan
yang tak mampu dibayangkan manusia, yaitu keindahan menikmati sifat-sifat
dan kalam murni Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

UNTUK POSISI B DIPASTIKAN AKAN MENIKMATI BERAGAM KESEMPATAN DIBAWAH INI

Kandidat dipastikan mendapat berbagai fasilitas Neraka berupa alam terbuka
dengan fasilitas pemanas ruangan yang bertemperatur sangat luar biasa
panasnya. Bahkan bila sebutir pasir neraka dijatuhkan ke muka bumi maka
mengeringlah seluruh samudera di muka bumi ini dan mendidihlah kutub es yang
ada di muka bumi ini. Bahkan bila seseorang dikeluarkan dari dalamnya
sekejab kemudian dipindahkan ke tumpukan api unggun yang menyala-nyala di
muka bumi ini maka iapun akan merasa lega.
Neraka sangat luas, jadi para pelamar posisi ini tidak perlu khawatir tidak
kebagian tempat. Para pelamar posisi ini juga tak perlu khawatir segera mati
kalau dibakar, karena tubuh kita akan dibuat sedemikian rupa hingga mampu
memuai kalau dibakar (seperti kerupuk bila digoreng). Rasulullah saw
bersabda,* "Di neraka gigi seorang kafir akan (memuai) hingga sebesar gunung
Uhud, dan (tebal) kulitnya membentang sejauh tiga hari perjalanan"
*(diriwayatkan
oleh Abu Hurairah, HR Muslim). Dalam hadits lain, Rasulullah saw
bersabda, *"Neraka
dipegang oleh tujuh puluh ribu tali, dan setiap talinya di pegang oleh
tujuhpuluh ribu malaikat" M*(HR Muslim). Rasulullah saw bersabda,* "Allah
mempunyai malaikat yang jarak antara kedua belah matanya adalah sepanjang
seratus tahun perjalanan" *(Abu Daud, Ibn Hanbal).

Oh, ya. Fasilitas ini juga meliputi makanan gratis yang mampu membakar isi
perut, minuman yang mampu membocorkan usus serta fasilitas kolam renang
gratis yang berisi nanah dan darah. Beberapa pembantu gratis juga disiapkan
untuk menyayat lidah orang-orang yang suka menyakiti hati orang lain, maupun
menyeterika perut orang-orang yang tidak membayar zakat.

Selain fasilitas tersebut, para kandidat akan melewati masa training yang
lamanya mencapai ribuan tahun, yaitu :

1. Training indoor didalam kubur berupa siksa kubur dan 'hidup' dalam
kesengsaraan ditemani ular dan makhluk aneh lainnya serta wajah-wajah buruk
selama bertahun-tahun hingga ribuan tahun di alam barzakh tergantung
kualitas amal ibadahnya dan dosa-dosa yang ia lakukan.
2. Training outdoor dilakukan di padang Mahsyar selama ribuan tahun, dalam
suasana kepanikan dan huru-hara yang luar biasa. Bapak, ibu, anak dan
saudara-saudara kita tak mampu menolong kita karena setiap orang sibuk
dengan urusannya sendiri-sendiri. Bahkan para nabipun tidak mampu menolong,
kecuali nabi Muhammad SAW yang akan menolong umatnya yang rajin bersholawat
padanya..

SYARAT-SYARAT PELAMAR

- Tidak diperlukan ijazah
- Tidak diperlukan koneksi atau uang sogok.
- Tidak perlu bawa harta
- Tidak perlu berwajah cantik, ganteng, berbadan tegap atau
seksi.
Cukup membawa dokumen asli dari keimanan dan amal karya Anda sendiri.

WAKTU WAWANCARA :

Wawancara tahap 1, dilakukan 7 langkah setelah pelayat terakhir meninggalkan
kuburan Anda. Sabda Rasulullah SAW: *"Sesungguhnya bila jenazah seseorang
diletakkan di dalam kubur,maka jenazah itu mendengar suara sandal
orang-orang yang mengantarnya ke kuburan pada saat mereka meninggalkan
tempat itu *(hadist hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal). Perlu
diketahui jadwal wawancara Anda ini sudah ditentukan sejak roh ditiupkan ke
tubuh Anda semasa dalam kandungan ibu.

Wawancara tahap 2 : Hanya Allah lah yang tahu.

LOKASI DAN LAMA WAWANCARA

Wawancara tahap I, dilakukan di dalam kubur (alam barzakh) selama beberapa
menit hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya.
Wawancara tahap II, dilakukan pada hari penghisaban (hari perhitungan)
selama beberapa hari hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya.
Dalam salah satu haditsnya Rasulullah pernah bersabda bahwa jarak waktu masa
pengadilan antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin adalah 500 tahun.
Berbahagialah Anda yang miskin selama di dunia, yang memiliki sedikit harta
untuk diminta pertanggungjawabann ya (karena sebutir nasi yang Anda buang
akan diminta pertanggungjawabann ya).

PEWAWANCARA:

Wawancara tahap I, dilakukan oleh Malaikat Mungkar dan Nakir.
Wawancara tahap II, dilakukan langsung oleh sang Penguasa Hari Kemudian

WAWANCARA HANYA BERISI 6 PERTANYAAN :

1. Siapa Tuhanmu ?
2. Apa agamamu ?
3. Siapa nabimu?
4. Apa kitabmu?
5. Dimana kiblatmu ?
6. Siapa saudaramu?
Sungguh 6 pertanyaan yang sangat mudah, tapi sayangnya tidak bisa dihapal
dari sekarang karena keimanan dan amal kitalah yang akan menjawabnya.

CARA MELAMAR:

Sekalilagi, ini benar-benar rekrutmen yang sangat istimewa, tidak perlu
melamar, siapa saja dijamin diterima, bahkan untuk melamarpun Anda akan
dijemput secara khusus. Dijemput oleh makhluk sekaliber malaikat yang
bernama Izroil. Ia akan menjemput anda kapan dan dimana saja (bisa jadi
sebentar lagi).

BENARKAH LOWONGAN INI ?

Simaklah hadits dibawah ini, sesungguhnya terlalu banyak rahasia alam ini
yang tidak mampu kita ketahui, apalagi mengenai akhirat.
Rasulullah saw bersabda : *"Sesungguhnya aku mampu melihat apa yang tak
sanggup kalian lihat. Kudengar suara gesekan dilangit (berkriut-kriut) ,
langit sedemikian padatnya, tak ada tempat kosong bahkan seluas empat jari
sekalipun karena langit dipenuhi para malaikat yang sedang bersujud kepada
Allah SWT. Demi Allah ! Sekiranya kalian mengetahui apa yang aku ketahui
(tentang akhirat), niscaya kalian tidak akan pernah tertawa sedikitpun,
bahkan kalian pasti akan banyak menangis (karena takut). Dan niscaya kalian
tidak akan pernah bisa bersenang-senang dengan istri-istri kalian, dan
niscaya kalian akan keluar berhamburan ke jalan-jalan (berteriak) untuk
memohon (ampun) dan memanjatkan doa kepada Allah (meminta perlindungan dari
bencana akhirat) yang akan Dia timpakan" *( HR Tirmidzi & Al-Bukhari)

Sementara jutaan Malaikat dengan penuh rasa takut dan hormat sedang bersujud
kepada Allah, dan sementara Malaikat peniup Sangkakala sudah siap di depan
trompetnya sejak alam ini diciptakan, sementara itu pula masih banyak
diantara kita yang masih terlena dengan dunia ini. Tidak sadar ia bahwa
dirinya sedang masuk dalam program penerimaan lowongan yang ada di akhirat.

MAU MELAMAR KE POSISI B ?
Mudah saja, hiduplah sesuka anda...

Selasa, 01 Februari 2011

IBU.....................

Tahukah Engkau siapa sebenarnya Ibu ?
Ibu adalah seorang yang serba tidak tahu.
Ibu adalah seorang yang tidak tahu malu, tidak tahu malu saat bekerja keras demi anaknya.
Ibu adalah seorang yang tidak tahu sakit, tetap senyum setelah merasa sakit saat melahirkan kita kedunia.
Ibu adalah seorang yang tidak tahu lelah, tetap senyum setalah lelah saat seharian menggendong kita.
Ibu adalah seorang yang tidak tahu cape, tetap senyum meskipun setiap pagi siapin kebutuhan kita.
Ibu adalah seorang yang tidak tahu bahaya, apapun di terjang demi anaknya.
Ibu adalah seorang yang tidak tahu malam, lupa tidur saat menyusui kita.
Ibu adalah seorang yang tidak tahu lapar, rela tidak makan asal kita makan.
Ibu adalah seorang yang tidak tahu sakit hati, tetap senyum meskipun kita menjengkelkan.
Ibu adalah seorang yang tidak tahu waktu, masih muda atau sudah tua tetap menyayangi kita.
Ibu adalah seorang yang tidak tahu hitungan, tidak pernah menghitung berapa biaya untuk membesarkan kita.
Ibu adalah seorang yang tidak tahu menyerah, tetap mencari akal supaya kita tumbuh dengan layak.
Ibu adalah seorang penakut , dia takut anaknya tidak bahagia.
Ibu adalah seorang yang pemarah , marah kalau anaknya disakiti.
Jadi seberapa sayang ibu sama kita .?



Ibu..........Bagian (2)
Kata Ibu tak pernah jauh dari telinga kita, karena sosok seorang ibu hal yang sangat berharga dengan kita. Pernah di suatu ketika saya moncoba untuk menggali dari kawan2,seperti apa sich bagi mereka ibu itu......iseng2 saya luncurkan isi sms yang bunyinya, bagi kamu ibu itu apa, dan siapa ibi itu......? dari beberapa sms balasan yang saya terima ini kata mereka
Cipta Sua : Ibu itu suatu yang paling berharga dalam hidup aq
Aida Fitri  : Ibu itu orang yg melahirkan kt, lalu membesarkan kt penuh dgn kasih sayang dan pengharapan
Dian         : Malah jadi tanda tanya.......?
Andi         : Ibu itu kayak Tuhan.......kalau gak ada ibu gak ada kita, makanya hargai Ibumu
Ismed       : Beliau menangis teringat sosok seorang Ibu yang telah lama pergi........Maafkan aq med gak ada tujuan untuk mengungkap masa lalumu.. lalu beliau mengatakan...... ibu itu adalah setiap perempuan yang melahirkan, terus sayang sama anaknya...........Maksih Ismed atas comennya....Ibu aq menanti di rumahku q, itu juga ibumu.
Aina    : Ibu itu adalah wanita yg paling aq sayangi dan ibu itu wanita yg luar biasa dalam segala hal......I Love Mom
Solikhin  : Ibu itu cahaya hidup yang senantiasa ada saat suka dan duka. Slalu setia mendampingi saat aq lemah tak berdaya, yang selalu memanjatkan doa dalam setiap Sujudnya.
Ridho   : Ibu itu segalanya> Seseorang yang sangat berharga....?
Syanti : Ibu itu istrinya seorang bapak
.....................................(Bersambung)






Perjuangan Belum Berakhir

Setelah terpenuhi semuanya apakah diri ini puas dengan segalanya............katakan TIDAK! karena masih banyak lagi tuntunan hidup yang akan di selesaikan. Baik itu tuntunan yang datang dari Ilahiyah.....Maupun Duniawi........kuncinya Iman Kuat,Karier teruz dikejar pantang menyerah........dan jangan pernah berputus asa dengan yang namanya " Da'a Ilalloh"...........Terus melakukan perubahan demi perjuangan cita-cita